Rabu, 08 Agustus 2018

Tugas Pembelajaran Inovatif Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)


Tugas Pembelajaran Inovatif
Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)




Nama Kelompok :
1. Awwalul Nasrul Huda     (1684202039)
2. Evin Marisa                     (1684202043)
3. Mochamad Yafirul Rizal (1684202051)
4. Suci Hitiyaningsih          (1684202056)


PROGRAM STUDI :
PENDIDIKAN MATEMATIKA/2016 SORE


SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
SIDOARJO
2018



A. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

       Menurut Hans Freudenthal (1905-1990) : Realistic Mathematics Education Indonesia, yang di-terjemahkan sebagai Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), adalah kelas matematika bukan tempat memindahkan matematika dari guru kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata.
        Menurut Dolk, 2006 : Disini matematika dilihat sebagai kegiatan manusia yang bermula dari pe-mecahan masalah (Dolk, 2006). Karena itu, siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif, tetapi harus diberikesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika di bawah bimbingan guru.
           Menurut Hadi, 2005 : Menjelaskan bahwa dalam matematika realistik dunia nyata digunakan sebagai titik awal untuk pengembangan ide dan konsep matematika. Penjelasan lebih lanjut bahwa pembelajaran matematika realistik ini berangkat dari oleh imajinasinya, yand dapat dibayangkan sehingga mudah baginya untuk mencari kemungkinan penyelesaiannya dengan menggunakan kemampuan matematis yang telah dimiliki.


B. Langkah-langkah Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
  1. Hal yang dilakukan diawal adalah menyiapkan masalah realistik. Guru harus benar-benar memahami masalah dan memiliki berbagai macam strategi yang mungkin akan ditempuh siswa dalam menyelesaikannya.
  2. Siswa diperkenalkan dengan strategi pembelajaran yang dipakai dan diperkenalkan kepada masalah realistik.
  3. Kemudian siswa diminta untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara mereka sendiri.
  4. Siswa mencoba berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan pengalamannya, dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.
  5. Kemudian setiap siswa atau kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, siswa atau kelompok lain memberi tanggapan terhadap hal kerja penyaji.
  6. Guru mengamati jalannya diskusi kelas dan memberi tanggapan sambil mengarahkan siswa untuk mendapatkan strategi terbaik serta menemukan aturan atau prinsip yang bersifat lebih umum.
  7. Setelah mencapai kesepakatan tentang strategi terbaik melalui diskusi kelas, siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu. Pada akhir pembelajaran siswa harus mengerjakan soal evaluasi dalam bentuk matematika formal.


C. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

Kelebihan PMRI
  1. Siswa membangun sendiri pengetahuan, sehingga siswa tidak mudah lupa dengan pengetahuannnya.
  2. Suasana proses pembelajaran menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan, sehingga siswa tidak cepat bosan belajar matematika.
  3. Siswa merasa dihargai dan semakin terbuka, karena setiap jawaban siswa ada nilainya.
  4. Memupuk kerja sama dalam kelompok.
  5. Melatih keberanian siswa dalam menjelaskan jawabannya.
  6. Melatih siswa untuk terbiasa berpikir dan mengemukakan pendapat.
  7. Pendidikan budi pekerti.
Kelemahan PMRI
  1. Karena sudah terbiasa diberi informasi terlebih dahulu maka siswa masih kesulitan dalam menemukan sendiri jawaban dari permasalahan.
  2. Membutuhkan waktu yang lama terutama bagi siswa yang lemah.
  3. Siswa yang pandai kadang-kadang tidak sabar menanti temannya yang belum selesai.
  4. Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan situasi pembelajaran saat itu.


D. Saran
  1. Peranan guru dalam membimbing siswa dan memberikan motivasi harus lebih ditingkatkan.
  2. Pemilihan alat peraga harus lebih cermat dan disesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari.
  3. Siswa yang lebih cepat dalam menyelesaikan soal atau masalah kontekstual dapat diminta untuk menyelesaikan soal-soal lain dengan tingkat kesulitan yang sama bahkan lebih sulit.
  4. Guru harus lebih cermat dan kreatif dalam membuat soal atau masalah realistik.



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar