Jumat, 10 Agustus 2018

Makalah Metode Pembelajaran Quantum Learning

Makalah Metode Pembelajaran
Quantum Learning

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pembelajaran Inovatif




Dosen Pengampuh Mata Kuliah :
Eka Nurmala Sari Agustina, S.Pd., M.Pd.


Disusun Oleh :
Imil Hidayati        (1684202046)
Miftakhul Huda    (1684202050)
Wahyu Setiawan  (1684202059)
Juliana                  (1784202037)



PROGRAM STUDI :
PENDIDIKAN MATEMATIKA/2016 SORE



SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
SIDOARJO
2018



A. Pengertian Metode Pembelajaran Quantum Learning

          Pembelajaran kuantum merupakan terjemahan dari bahasa asing yaitu Quantum Learning. "Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagi suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat" (Bobbi De Porter & Mike Hernacki, 2007: 16)
          Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang membiasakan belajar menyenangkan. Penerapan model ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh (Huda, 2013: 192)
         Quantum Learning adalah seperangkat metode atau falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis untuk semua tipe orang dan segala usia. Quantum Learning pertama kali digunakan di Supercamp. Supercamp menggunakan pola pembelajaran yang menggabungkan rasa percaya diri, ketrampilan belajar, dan ketrampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan.
              Tokoh utama dibalik pembelajaran kuantum adalah Bobbi De Porter, seorang ibu rumah tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang pembelajaran. Dialah perintis, pencetus, dan pengembang utama pembelajaran kuantum. Semenjak tahun 1982 De Porter mematangkan dan mengembankan gagasan pembelajaran kuantum di Supercamp, sebuah lembaga pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian California, Amerika Serikat.
               Dengan demikian, pembelajaran kuantum dapat dikatakan sebagai model pembelajaran yang menekankan untuk memberikan manfaat yang bermakna dan juga menekankan pada tingkat kesenangan dari peserta didik atau siswa.

B. Prinsip Metode Pembelajaran Quantum Learning

             Quantum Learning mempunyai asas utama yaitu "Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka". Maksudnya adalah bahwa memasuki dunia anak sangatlah penting sebagai langkah pertama untuk mendapatkan hak mengajar, yaitu mendapatkan izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas.
         Quantum Learning memiliki lima prinsip atau kebenaran tetap yang juga biasa dianggap sebagai struktur chord dasar dari simfoni belajar, prinsip-prinsip tersebut adalah :
  1. Segalanya berbicara, segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
  2. Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan mengirim pesan tentang belajar.
  3. Pengalaman sebelum pemberian nama, otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
  4. Akui setiap usaha, belajar mengandung resiko, belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
  5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan, perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.


C. Karakteristik Metode Pembelajaran Quantum Learning

          Karakteristik dari pembelajaran kuantum (Quantum Learning) yaitu sebagai berikut :
  1. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
  2. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris, "hewan-istis", dan atau nativistis.
  3. Pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris, behavioristis, dan atau maturasionistis.
  4. Pembelajaran kuantum berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan, dan mengkolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.
  5. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna.
  6. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
  7. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
  8. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
  9. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung, dan rancangan belajar yang dinamis.
  10. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan akademis, ketrampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
  11. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.
  12. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
  13. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.


D. Langkah-Langkah Menerapkan Metode Pembelajaran Quantum Learning

           Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning (Huda 2013: 193) adalah sebagai berikut :

       1. Kekuatan Ambak
           Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini, siswa harus diberi motivasi oleh guru agar mereka dapat mengidentifikasi dan mengetahui manfaat atau makna dari setiap pengalaman atau peristiwa yang di laluinya, yang dalam hal ini adalah proses belajar.
       2. Penataan Lingkungan Belajar
          Dalam proses belajar dan mengajar, diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa aman dan nyaman. Perasaan semacam ini akan menumbuhkan konsentrasi belajar siswa yang baik. Penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa.
       3. Memupuk Sikap Juara
         Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar siswa, seorang guru hendaknya tidak segan-segan memberi pujian atau hadiah pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, guru sebaiknya tidak mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini, siswa akan lebih dihargai.
       4. Membebaskan Gaya Belajar
          Ada berbagai macam gaya belajar yang dimiliki siswa. Gaya belajar tersebut antara lain : visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning, guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan tidak terpaku pada satu gaya belajar saja.
       5. Membiasakan Mencatat
           Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika sang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang di dapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri. Simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan atau kode-kode yang bisa dimengerti siswa.
       6. Membiasakan Membaca
      Salah satu aktivtas yang cukup penting adalah membaca. Dengan membaca, siswa bisa meningkatkan perbendaharaan kata, pemahaman, wawasan dan daya ingatnya. Seorang guru hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang lain.
       7. Menjadikan Anak Lebih Kreatif
         Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Sikap kreatif memungkinkan siswa menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.
       8. Melatih Kekuatan Memori
     Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar, sehingga siswa perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik.

E. Penerapan Quantum Learning di Kelas

            Penerapan model Quantum Learning di dalam kelas pada siswa adalah dengan menerapkan langkah pembelajaran Quantum Teacing oleh guru. Pelaksanaan Quantum Learning dalam pembelajaran dikenal dengan istilah "TANDUR". Langkah-langkah pembelajaran dengan model Quantum Learning atau kerangka rancangan pengajaran Quantum Teaching yang disebutkan oleh De Porter (2010: 39) adalah sebagai berikut :
  1. Tumbuhkan : Tumbuhkan minat dengan memuaskan "apakah manfaatnya bagiku" (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.
  2. Alami : Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
  3. Namai : Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah "masukan".
  4. Demonstrasikan : Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk "menunjukkan bahwa mereka tahu".
  5. Ulangi : Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, "aku tahu bahwa aku memang tahu ini".
  6. Rayakan pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan.
             Salah satu yang harus ada dalam Quantum Learning yaitu musik. Musik dipergunakan untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa dan mendukung lingkungan belajar. Musik merangsang, meremajakan dan memperkuat belajar baik secara sadar maupun tidak sadar.
            Selain itu pengaturan posisi bangku berperan sangat penting dalam kegiatan pembelajaran model Quantum Learning. Posisi bangku setengah lingkaran untuk diskusi kelompok dapat mempermudah proses pembelajaran. Selain itu penggunaan media belajar yang berwarna-warni dapat memperkuat pengajaran (De Porter, 2007: 106-107).


F. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Quantum Learning

            Kelebihan dari metode Quantum Learning (De Potter dan Hernaki, 2007: 13) sebagai berikut :
  1. Memberikan sikap positif terhadap cara pandang siswa
  2. Siswa lebih termotivasi untuk belajar
  3. Memperoleh ketrampilan seumur hidup
  4. Memiliki kepercayaan diri
  5. Menjadi orang yang sukses

            Sedangkan kekurangan dari metode Quantum Learning (Huda, 2013: 196) adalah :
  1. Menuntut situasi dan kondisi serta waktu yang lebih banyak
  2. Memerlukan dan menuntut keahlian dan ketrampilan guru lebih khusus.
  3. Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik
  4. Tidak semua kelas mempunyai sumber belajar, alat belajar, dan fasilitas belajar


G. Saran

  1. Guru harus kreatif, pandai mengatur suasana, bersahabat dengan siswa agar tercapai suatu proses belajar mengajar yang menyenangkan dan menggairahkan.
  2. Jika guru menginginkan perubahan terjadi dalam diri siswa maka guru harus mengalami hal tersebut terlebih dahulu.
  3. Keyakinan seseorang mengenai dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri. Karena itu sebagai seorang guru, yakinlah dengan kemampuan anda mengajar dan kemampuan siswa anda belajar, maka akan terjadi hal-hal yang menakjubkan.
  4. Dalam proses pembelajaran perlu diperdengarkan musik untuk mencegah kebosanan dalam belajarnya tetapi pemilihan jenis musik pun harus diperhatikan, agar jangan musik yang diperdengarkan malah mengganggu konsentrasi belajar siswa.


DAFTAR PUSTAKA


De Porter, Bobbi dan Mike Hernachi. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman. 2007. Quantum Learning :
          Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa
De Porter, Bobbi dkk. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman. 2010. Quantum Teaching Mempraktikkan 
          Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar
            tanggal 20 Mei 2018 Pukul 13.23 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar