Makalah
Pembelajaran Inkuiri
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pembelajaran Inovatif
Dosen Pengampuh Mata Kuliah :
Eka Nurmala Sari, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Achmad Hafiizh (1684202036)
Neta Tri Ramadani (1684202052)
Riza Ari Setiani (1684202054)
Taufik Hidayat (1684202057)
PROGRAM STUDI :
PENDIDIKAN MATEMATIKA/2016 SORE
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
SIDOARJO
2018
PEMBELAJARAN INKUIRI
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan yang awalnya digunakan dalam lingkungan militer. Selanjutnya istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi relatif sama termaksud diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi pembelajaran. Untuk memahami makna dan hakikat strategi pembelajaran kita simak pendapat yang dikemukakan para ahli antara lain: J.R. David, Kemp dan Moedjiono dalam Masitoh dan Laksmi Dewi sebagai berikut: J.R. David berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efisien. Sedangkan Moedjiono berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana guru menggunakan siasat tertentu.
Merujuk kepada beberapa pendapat diatas, strategi pembelajaran dapat dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan metode yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah di tetapkan. Secara luas strategi diartikan sebagai suatu cara penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan pencapaian tujuan pembelajaran, termaksud perencanaan pelaksanaan penilaian. Strategi pembelajaran yang digunakan harus mampu merangsang dan menimbulkan aktifitas belajar yang baik, sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai secara maksimal.
2. Pengertian Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa inggris "inqiry" secara harfiah berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan. Di tegaskan bahwa inkuiri adalah the process of infestigating a problem (proses penyelidikan masalah) sedangkan secara terminologi inquiry berarti proses berfikir dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari satu masalah yang dipertanyakan.
David L. Haury dalam artikelnya, mengutip definisi yang diberikan oleh Al Afered Novak: Inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan ketrampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau oengalaman untuk memuaskan rasa ingin tahu.
Inkuiri sebagai suatu proses yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Gulo, dalam Trianto judul bukunya Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik mengatakan bahwa strategi pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Definisi lain yang diajukan oleh Slameto bahwa strategi pembelajaran inkuiri addalah cara penyampaian bahan pengajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu sebagai jawaban yang meyakinkan terhadap permasalahan yang dihadapkan kepadanya melalui proses pelacakan data dan informasi serta pemikiran yang logis, kritis dan sistematis.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat diketahui bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah sebuah strategi yang menekankan pada proses berfikir secara sistematis, kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu permasalahan yang di hadapi, baik didalam proses pembelajaran maupun di lingkungan dimana mereka berada, sehingga di harapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri, dan kebermaknaan hidup.
Ada beberapa hal yang menjadi konsep dasar (ciri utama) strategi pembelajaran inkuiri yaitu:
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Secara umum proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri menurut Wina Sanjaya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Orientasi, 2) Merumuskan masalah, 3) Mengajukan hipotesis, 4) Mengumpulkan data, 5) Menguji hipotesis, dan 6) Merumuskan kesimpulan.
Menurut Gulo dalam Trianto mengatakan bahwa kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: 1) Mengajukan pertanyaan dan permasalahan, 2) Merumuskan hipotesis, 3) Mengumpulkan data, 4) Analisis data, 5) Membuat kesimpulan.
Selain itu Joyce dalam Trianto mengatakan bahwa teori Suchman dapat dijabarkan sebagai berikut:
E. Kesulitan-Kesulitan dalam Implementasi SPI
Hamruni menjelaskan bahwa strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap baru khususnya di Indonesia, dimana sebagai strategi baru dalam penerapannya terdapat beberapa kesulitan antara lain:
PEMBELAJARAN INKUIRI
A. Pendahuluan
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih lemahnya proses pembelajaran, sehingga berakibat pada rendahnya daya serap peserta didik. Dalam proses pembelajaran di kelas siswa kurang dimotivasi untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas justru diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi. Otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa diarahkan untuk memahami informasi diingatnya sekaligus untuk menghubungkannya dengan kenyataan hidup sehari-hari. Dalam penyampaian materi pelajaran masih sering dijumpai seorang guru hanya mengarahkan siswa untuk mencatat, menghafal dan menguasai materi pelajaran, tetapi tidak diarahkan pada proses berfikir analisis, kritis dan sistematis, dengan harapan siswa dapat mengembangkan kemampuan dan potensi yang mereka miliki. Berbagai persoalan pendidikan tersebut, mendasari munculnya paradigma baru dengan menawarkan berbagai macam strategi pembelajaran yang variatif yaitu : aktif, dan bermakna yang terfokus pada siswa (student centered). Adapun strategi yang penulis tawarkan dalam tulisan ini sebagai solusi terhadap permasalahan yang dikemukakan di atas adalah strategi pembelajaran inkuiri, dengan harapan akan tercipta pembelajaran bermakna yang memberi kebebasan dan kepercayaan kepada siswa, untuk mencari dan mengemukakan sendiri jawaban dalam setiap permasalahan yang ada, baik di dalam proses pembelajaran dikelas, maupun permasalahan yang ada dilingkungan dimana mereka berada.
Strategi pembelajaran menurut Arthur L. Costa dalam Trianto "merupakan pola kegiatan pembelajaran berurutan yang diterapkan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang diinginkan". Sedangkan strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekan pada proses berpikir secara kritis dan analistis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif yang dipelopori oleh Piaget. Menurut aliran ini, belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui ketrampilan berpikir. Teori belajar lain yang menjadi dasar strategi pembelajaran inkuiri adala teori belajar konstruktivistik. Teori belajar ini dikembangkan oleh Piaget, bahwa pengetahuan itu bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa. Sejak kecil menurut Piaget, setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuan melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema itu secara terus menerus diperbarui dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih lemahnya proses pembelajaran, sehingga berakibat pada rendahnya daya serap peserta didik. Dalam proses pembelajaran di kelas siswa kurang dimotivasi untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas justru diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi. Otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa diarahkan untuk memahami informasi diingatnya sekaligus untuk menghubungkannya dengan kenyataan hidup sehari-hari. Dalam penyampaian materi pelajaran masih sering dijumpai seorang guru hanya mengarahkan siswa untuk mencatat, menghafal dan menguasai materi pelajaran, tetapi tidak diarahkan pada proses berfikir analisis, kritis dan sistematis, dengan harapan siswa dapat mengembangkan kemampuan dan potensi yang mereka miliki. Berbagai persoalan pendidikan tersebut, mendasari munculnya paradigma baru dengan menawarkan berbagai macam strategi pembelajaran yang variatif yaitu : aktif, dan bermakna yang terfokus pada siswa (student centered). Adapun strategi yang penulis tawarkan dalam tulisan ini sebagai solusi terhadap permasalahan yang dikemukakan di atas adalah strategi pembelajaran inkuiri, dengan harapan akan tercipta pembelajaran bermakna yang memberi kebebasan dan kepercayaan kepada siswa, untuk mencari dan mengemukakan sendiri jawaban dalam setiap permasalahan yang ada, baik di dalam proses pembelajaran dikelas, maupun permasalahan yang ada dilingkungan dimana mereka berada.
Strategi pembelajaran menurut Arthur L. Costa dalam Trianto "merupakan pola kegiatan pembelajaran berurutan yang diterapkan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang diinginkan". Sedangkan strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekan pada proses berpikir secara kritis dan analistis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif yang dipelopori oleh Piaget. Menurut aliran ini, belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui ketrampilan berpikir. Teori belajar lain yang menjadi dasar strategi pembelajaran inkuiri adala teori belajar konstruktivistik. Teori belajar ini dikembangkan oleh Piaget, bahwa pengetahuan itu bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa. Sejak kecil menurut Piaget, setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuan melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema itu secara terus menerus diperbarui dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi.
B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan yang awalnya digunakan dalam lingkungan militer. Selanjutnya istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi relatif sama termaksud diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi pembelajaran. Untuk memahami makna dan hakikat strategi pembelajaran kita simak pendapat yang dikemukakan para ahli antara lain: J.R. David, Kemp dan Moedjiono dalam Masitoh dan Laksmi Dewi sebagai berikut: J.R. David berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efisien. Sedangkan Moedjiono berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana guru menggunakan siasat tertentu.
Merujuk kepada beberapa pendapat diatas, strategi pembelajaran dapat dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan metode yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah di tetapkan. Secara luas strategi diartikan sebagai suatu cara penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan pencapaian tujuan pembelajaran, termaksud perencanaan pelaksanaan penilaian. Strategi pembelajaran yang digunakan harus mampu merangsang dan menimbulkan aktifitas belajar yang baik, sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai secara maksimal.
2. Pengertian Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa inggris "inqiry" secara harfiah berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan. Di tegaskan bahwa inkuiri adalah the process of infestigating a problem (proses penyelidikan masalah) sedangkan secara terminologi inquiry berarti proses berfikir dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari satu masalah yang dipertanyakan.
David L. Haury dalam artikelnya, mengutip definisi yang diberikan oleh Al Afered Novak: Inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan ketrampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau oengalaman untuk memuaskan rasa ingin tahu.
Inkuiri sebagai suatu proses yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Gulo, dalam Trianto judul bukunya Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik mengatakan bahwa strategi pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Definisi lain yang diajukan oleh Slameto bahwa strategi pembelajaran inkuiri addalah cara penyampaian bahan pengajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu sebagai jawaban yang meyakinkan terhadap permasalahan yang dihadapkan kepadanya melalui proses pelacakan data dan informasi serta pemikiran yang logis, kritis dan sistematis.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat diketahui bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah sebuah strategi yang menekankan pada proses berfikir secara sistematis, kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu permasalahan yang di hadapi, baik didalam proses pembelajaran maupun di lingkungan dimana mereka berada, sehingga di harapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri, dan kebermaknaan hidup.
Ada beberapa hal yang menjadi konsep dasar (ciri utama) strategi pembelajaran inkuiri yaitu:
- Strategi menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sehingga dapat menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran.
- Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa di arahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga dapat menemukan sikap percaya diri (self belief). Inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
- Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya di tuntut agar menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi dan kemampuan yang dimiliki, untuk menyesuaikan seluruh persoalan yang mereka hadapi, baik dalam ruangan kelas maupun di lingkungan sekitar dimana mereka berada.
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada pengembangan mental (intelektual) siswa. Perkembangan mental (intelektual) itu menurut Piaget dalam Hamruni di pengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical, social experience dan ekuilibration.
D. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri
- Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologi dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak dan pertumbuhan sistem saraf.
- Physical adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada disekitarnya. Aksi atau tindakan fisik yang dilakukan individu memungkinkan dapat mengembangkan aktivitas dan daya pikir bagi pelajar, aksi atau tindakan adalah komponen dasar pengalaman.
- Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan orang lain melalui pengalaman sosial, anak bukan hanya dituntut untuk mempertimbangkan atau mendengarkan pendapat orang lain disekitarnya, tetapi juga akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada aturan lain disamping aturannya sendiri.
- Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang baru ditemukannya. Ada kalanya anak dituntut untuk memperbaharui pengetahuan yang sudah terbentuk setelah ia menemukan informasi baru yang tidak sesuai.
Dalam penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru yaitu : prinsip pengembangan intelektual, prinsip interaksi, prinsip bertanya, prinsip belajar berfikir, prinsip keterbukaan.
- Prinsip berorientasi pada pengembangan intelektual artinya tujuan utama strategi pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berfikir. Dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Makna dari"sesuatu" yang harus ditemukan oleh siswa melalui proses berpikir adalah sesuatu yang dapat ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, sehingga setiap gagasan yang harus dikembangkan adalah gagasan yang dapat ditemukan.
- Prinsip interaksi, proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan lingkungan pembelajaran sebagi proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
- Prinsip bertanya, peran guru dalam pembelajaran inkuiri adalah guru sebagai penanya, sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
- Prinsip belajar untuk berpikir, belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapu belajar adalah proses berpikir (learning how to think) yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan, baik otak neptil, otak limbik maupun otak neorkorteks. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
- Prinsip keterbukaan, belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebiasaan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyiapkan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
D. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri
Secara umum proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri menurut Wina Sanjaya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Orientasi, 2) Merumuskan masalah, 3) Mengajukan hipotesis, 4) Mengumpulkan data, 5) Menguji hipotesis, dan 6) Merumuskan kesimpulan.
Menurut Gulo dalam Trianto mengatakan bahwa kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: 1) Mengajukan pertanyaan dan permasalahan, 2) Merumuskan hipotesis, 3) Mengumpulkan data, 4) Analisis data, 5) Membuat kesimpulan.
Selain itu Joyce dalam Trianto mengatakan bahwa teori Suchman dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Mengajak siswa membayangkan seakan-akan dalam kondisi yang sebenarnya.
- Mengidentifikasi komponen-komponen yang ada disekelilingnya.
- Merumuskan permasalahan dan membuat hipotesis pada kondisi tersebut.
- Memperoleh data dari kondisi tersebut dengan membuat pertanyaan dan jawabannya "Ya" atau "Tidak"
- Membuat kesimpulan dari data-data yang diperolehnya.
Sedangkan menurut E. Mulyasa, bahwa strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan proses mental dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam, 2) Merumuskan masalah yang ditemukan, 3) Merumuskan hipotesis, 4) Merancang dan melakukan eksperimen, 5) Mengumpulkan dan menganalisa data, 6) Menarik kesimpulan.
Pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk tahu dan terlibat secara aktif dalam menemukan konsep-konsep dari fakta-fakta yang dilihat dari lingkungan dengan bimbingan guru. Langkah lain dalam penggunaan strategi inkuiri seperti yang dikemukakan oleh Eggen dan Kanchak dalam bentuk tabel di bawah ini:
Sudjana dalam Trianto menyatakan ada lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri yaitu: 1) Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa, 2) Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis, 3) Mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permasalahan, 4) Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi, 5) Mengaplikasikan kesimpulan.
Sebagai acuan pembanding penulis mengutip pendapatnya Roestiyah bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah di kelas, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya dalam kelompok. Setelah prestasi kerja mereka di dalam kelompok di diskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya prestasi laporan dilaporkan ke sidang pleno. Kesimpulan akan dirumuskan sebagai lanjutan prestasi kelompok, kesimpulan terakhir bila masih ada tindak lanjut harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan.
Berdasarkan langkah-langkah strategi pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh para ahli di atas, secara umum dapat diketahui bahwa strategi pembelajaran inkuiri merupakan cara melaksanakan pembelajaran dengan mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, menyelesaikan masalah atau tugas dengan cara menemukan sendiri melalui proses bekerja, berpikir kritis dan logis lalu menyimpulkan sebagai jawaban terhadap masalah/tugas yang diberikan oleh guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
E. Kesulitan-Kesulitan dalam Implementasi SPI
Hamruni menjelaskan bahwa strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap baru khususnya di Indonesia, dimana sebagai strategi baru dalam penerapannya terdapat beberapa kesulitan antara lain:
- Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir yang berdasarkan dua sayap yang sama penting yaitu proses belajar dan hasil belajar. Selama ini guru yang sudah terbiasa dengan pola pembelajaran sebagai proses menyampaikan informasi yang lebih menekankan kepada hasil belajar, bahkan yang merasa keberatan untuk mengubah pola mengajarnya.
- Sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya adalah menerima materi dari guru, bagi mereka guru adalah sumber belajar yang utama.
- Berhubungan dengan sistem pendidikan kita yang dianggap tidak konsisten.
F. Keunggulan dan Kelemahan SPI
Keunggulan
SPI merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
- SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
- SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar.
- SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikolohi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
- Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.
Kelemahan
Di samping memiliki keunggulan, SPI juga mempunyai kelemahan, di antaranya :
- Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
- Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dan belajar.
- Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
- Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit di implementasikan oleh setiap guru.
G. Model-Model Pembelajaran Inkuiri
Beberapa macam model pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Sund dan Trowbridge dalam Hamruni, diantaranya :
1. Guide Inquiry
Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada guru.
2. Modified Inquiry
Model ini memiliki ciri yaitu guru hanya memberikan permasalahan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban.
3. Free Inquiry
Pada model ini siswa harus mengidentifikasi dan merumuskan macam problema yang dipelajari dan dipecahkan.
4. Inquiry Role Approach
Model pembelajaran inkuir pendekatan peranan ini melibatkan siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri atas empat orang untuk memecahkan masalah yang diberikan.
5. Invitation Into Inquiry
Model inkuiri jenis ini siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah dengan cara-cara yang ditempuh para ilmuwan.
6. Pictorial Riddle
Pada model ini merupakan metode mengajar yang dapat mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil atau besar, gambar, peragaan, atau situasi sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif para siswa.
7. Synectics Lesson
Model ini lebih memusatkan keterlibatan siswa untuk membuat berbagai macam bentuk kiasan supaya dapat membuka intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya.
8. Value Clarification
Pada model ini siswa lebih difokuskan pada pemberian kejelasan tentang suatu tata aturan atau nilai-nilai pada suatu proses pembelajaran.
H. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, salah satu solusi yang dapat mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa adalah para pelaku pendidikan haru menerapkan berbagai macam strategi pembelajaran, diantaranya strategi pembelajaran inkuiri. Strategi pembelajaran inkuiri adalah sebuah strategi yang menekankan pada proses berfikir secara sistematis, kritis, analistis dan bermakna, untuk mencari serta menemukan jawaban sendiri dari suatu permasalahan yang dihadapi, baik di dalam proses pembelajaran di kelas, maupun di lingkungan dimana mereka (siswa) berada, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sifat kreatifitas dan percaya diri.
Konsep dasar (ciri utama) strategi inkuiri sebagai berikut :
- Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal, dan menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
- Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari sebuah permasalahan, sehingga dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
- Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, analisis dan kritis.
Dalam penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru yaitu: 1) Prinsip pengembangan intelektual, 2) Prinsip interaksi, 3) Prinsip bertanya, 4) Prinsip belajar berfikir, 5) Prinsip keterbukaan.
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa keunggulan dan juga kelemahan dalam proses pelaksanaannya. Dari segi keunggulan diantaranya strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna sedangkan ditinjau dari segi kelemahan salah satu diantaranya adalah kadang-kadang dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran inkuiri, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
Secara umum proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri menurut Wina Sanjaya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Orientasi, 2) Merumuskan masalah, 3) Mengajukan hipotesis, 4) Mengumpulkan data, 5) Menguji hipotesis, 6) Merumuskan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamruni. 2009. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jamiels. (Online: http:www.smpn1Bantul.net/profil/selayangpandangStrategiInquiry) Diakses
pada tanggal 22 Maret 2018
Masitoh & Dewi, Laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran, Program Peningkatan Kualifikasi Guru
dan Madrasah dan Guru Pendidikan Agam Islam Pada Sekolah. Cet. Ke 1. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
N.K, Roestiyah. 1994. Didaktik Metodik. Jakarta: Bumi Aksara
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik Cet 1. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit (SKS). Jakarta: Bumi Aksara
Sutrisno, Joko. (Online: http://www.erlangga.co.id/PengaruhStrategiPembelajaranInquiryDalam
BelajarSainsTerhadapMotivasiBelajarSiswa) Diakses pada tanggal 22 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar